Ajukan Pensiun Dini, Anung Ditangisi Anggota Stafnya

Calon Walikota Solo, Anung Indro Susanto

"Plong", ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bappermas PP PA dan KB) Solo, Anung Indro Susanto. Kata itu spontan dia ucapkan usai menyerahkan berkas permohonan pensiun dini sebagai pegawai negeri sipil (PNS) kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Kamis (6/8).

Anung dengan berseragam beskap landung menyerahkan sendiri berkas persyaratan ke Kantor BKD didampingi anggota stafnya dari Bapermas PP PA dan KB. Anung diterima Kepala BKD Hari Prihatno didampingi Kabid Pembinaan dan Pengembangan Pegawai BKD, Daryono.

Penyerahan berkas ini sempat tertunda beberapa jam. Rencananya, Anung menyerahka pagi hari, namun baru terlaksana pukul 14.30 WIB lantaran harus menunggu kedatangan Kepala BKD yang pada hari itu di luar kota. Sembari menunggu, Anung menyelesaikan pekerjaannya dan berkumpul bersama sejumlah pegawai di ruang kerjanya.

Beberapa dari mereka terlihat menangis seolah berat melepaskan Anung. Bahkan, tangisan mereka semakin menjadi tatkala Anung menyerahkan berkas ke BKD. Endang Sri Anti, misalnya, tak bisa membendung air mata yang terus membasahi pipinya. "Sedih", katanya.

Hal yang sama dirasakan pegawai lain, Nuning Sri. Dia terharu dengan langkah atasannya yang mengajukan pensiun dini. "Ini bukan tangisan tidak rela, tapi karena persahabatan yang kami jalin selama ini sangat baik," ujar dia.

Anung mengatakan penyerahan berkas surat pensiun dini terkait rencana pencalonannya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). walaupun Komisi Pemilihan Umum (KPU) mensyaratkan Surat Pengunduran Diri sebagai PNS setelah penetapan, namun Anung mengambil sikap berbeda. Saat ini Anung tinggal menunggu surat keputusan (SK) pensiun dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

Kepala BKD Hari Prihatno mengatakan akan segera memproses pengunduran Anung atas permintaan sendiri. Dia akan menyerahkan surat pengunduran diri kepada penjabat (Pj) walikota Solo untuk selanjutnya diajukan ke BKN.

Sumber : Solopos